Rabu, 26 Mei 2010

proposal pkm bank sampah

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
BANK SAMPAH

Diusulkan oleh:
Fikri Himdan Kurniawan J3L109010
Agung Fikrian Nugraha J3L109037
Heri Hendriyani J3L109055
Asih Wida Prawoto J3L109001
Vibianti Dwi Pratiwi J3L109109







INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

USAHA KERAJINAN BAHAN DAUR ULANG

A. JUDUL KEGIATAN
USAHA BANK SAMPAH
B. LATAR BELAKANG
Ketika dunia di kendalikan oleh kebebasan, kebutuhan akan kebebasan di rasakan akan menjadi sebuah kewajiban untuk diperoleh oleh setiap orang, maka persaingan yang tidak sehat dapat kita rasakan. Sejauh rasa saling memiliki dan menghargai masih ada, kesenjangan sosial dapat sedikit di reduksi dengan saling mengerti dan memahami satu sama lain. Begitu juga dengan kebutuhan untuk mencapai hidup yang layak. Semua orang pasti setuju, bila pikiran dan niat dari berbagai upaya yang kita lakukan setiap hari adalah sebagai upaya untuk mencapai kehidupan yang layak. Namun dibalik aktivitas tersebut, manusia meninggalkan hal yang tidak seharusnya ditinggalkan, misalnya apabila seseoarang tengah berjalan-jalan sambil menghisap sebatang rokok. Maka dengan sadar atau tidak karena telah terbiasa, mereka membuang seenaknya puntung rokok tersebut.
Fenomena sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari gaya hidup masyrakat. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip?prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang. Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota.
Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility – EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah. Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator.
Masalah ini juga terjadi pada kota Bogor yang terletak di Jawa Barat dengan luas wilayah 21,56 km² dan berpenduduk 834.000 jiwa (2003). Bogor juga menjadi salah satu kota pelajar dan penelitian pertanian nasional. Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Di kota Bogor terdapat juga permasalahan jalanan, selain sampah yang dihasilkan oleh penduduk kota ini setiap harinya, satu lagi yang sedikit menyedihkan adalah banyak pekerja anak yang libur saat jam sekolah, mereka memiliki beraneka ragam profesi, seperti: pengamen, pemulung dan bahkan ada yang sudah terjerumus pada lingkaran pergaulan yang tidak semestinya mereka berada disana. Inilah fakta dari kondisi yang ada, apalagi keberadaan mereka merupakan sebuah ironi dari kota yang menyandang predikat sebagai kota pelajar. Sulit untuk menentukan apa sebenarnya penyebab utama meningkatnya anak jalanan. Tak dapat diingkari bahwa keadaan ekonomi adalah salah satu penyebabnya. Banyak anak yang terpaksa bekerja untuk membantu orang tua membiayai sekolah atau memenuhi kebutuhan keluarga (Mansyur, dalam Zuriah N,1998). Di Indonesia, dalam Repelita VI diperkirakan jumlah anak di bawah usia 15 tahun yang terpaksa bekerja masih cukup tinggi, sekitar 2,4 juta jiwa, yang terdiri dari 1,4 juta anak laki-laki dan 1 juta anak perermpuan (Subekti, dalam Zuriah N,1998).
Dari pihak keluarga sendiri kadang merasa bangga apabila anaknya ikut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara bekerja, karena bagi keluarga tersebut berarti mereka memiliki anak yang baik dan penurut ( Budisantoso, dalam Zuriah N,1998). Namun tidak juga dapat diingkari bahwa anak bekerja karena keinginannya sendiri. Mereka sadar bahwa tanpa sekolahpun mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang, selain itu pengetahuan yang di dapat di sekolah tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi (White dan Candraningsih, dalam Zuriah N,1998).
Dari alasan inilah, seharusnya kita memberikan solusi alternatif dimana aktivitas kreativitas yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam yang selama ini terbuang, dapat dimanfaatkan dengan cerdas dan efisien oleh pemulung jalanan. Seperti: membuat pigura daur ulang, lampion dari sisa tusuk ice cream, dan lain-lain.
C. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dipecahkan oleh program ini adalah:
1. Bagaimana membuat sampah dalam ruang lingkup masyarakat menjadi lebih baik dan menghasilkan uang?
2. Dapatkan Bank sampah menjadi solusi dalam masalah sampah kota ?

D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari kegiatan ini, adalah:
1. Mengetahui bagaimana alur dari sampah
2. Memberikan solusi bagi permasalahan sampah
E. LUARAN YANG DI HARAPKAN
Adapun luaran yang di harapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya produk daur ulang dengan aneka desain yang memiliki nilai jual lebih di masyarakat.
2. Tertanggulanginya masalah pengangguran.
3. Tertanggulanginya masalah limbah lokal di kota Bogor.
4. Terjadinya hubungan kemitraan antara mahasiswa pelaksana dengan para pemulung jalanan, sebagai bantuan wirausaha bagi mereka.
5. Sampah yang ada dapat menjadi kerajinan yang bernilai tinggi.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan dari program “bank sampah” ini, adalah:
1. Bagi lingkungan sosial

• Membantu. menanggulangi masalah pengangguran
• Menumbuhkan sikap kreatif bagi pemulung jalanan dalam berwirausaha
• Membantu menangulangi sampah di kota Bogor
• Memfasilitasi potensi diri pemulung jalanan, dalam berkreasi.
2. Bagi mahasiswa pelaksana
• Memberikan kesempatan untuk mengembangkan wawasan dalam berinteraksi sosisal.
• Mengembangkan kemampuan dalam bekerja sama,baik dengan peserta, pendamping maupun dengan anggota tim.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Setiap hari, sampah dihasilkan lingkungan tempat dimana kita berada,baik secara langsung atau tidak. Bila di biarkan begitu saja, maka kita adalah bagian dari manusia yang tidak peduli pada lingkungan, kita hanya dapat membuang tanpa ada daya analisa tentang manfaat dari limbah tersebut. Penanggulang sampah, dapat di bakar atau dapat juga di manfaatkan untuk keterampilan yang mempunyai nilai jual. Keberadaan sampah di kota-kota besar seharusnya dapat di manfaatkan secerdas mungkin, dengan daur ulang dan merubahnya kepada sesuatu barang yang dapat menghasilkan Profit.Tentunya dengan berpatokan kepada prinsip kemitraan dengan para pemulung yang setiap harinya mengais rezeki dari sampah-sampah tersebut. Hal ini juga bisa di jadikan sebagai lahan pekerjaan bagi mereka. Penjualan prodak daur ulang dapat dijual di pinggir-pinggir jalan, momen perayaan ulang tahun kota atau daerah dan bisa di tempat-tempat perbelajaan-perbelanjaan lainnya. Bila permintaan pasar sudah terbilang tinggi maka kegiatan wirausaha ini dapat melakukan manuver pemasaran ketingkat nasional dan bahkan internasional.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1) Persiapan program
i) Penyuluhan dan/ atau strategi pasar
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung atau tidak langsung.
ii) Survei pasar
Pada tahap ini juga di perlukan daya analisa yang kuat untuk mengetahui potensi pasar yang masih belum tersentuh sehingga kita dapat mempelajarinya untuk dijadikan masukan untuk usaha bank sampah ini.
2) Penjualan

a. Pemilihan bahan
b. Penyiapan tempat, peralatan dan perlengkapan
c. Kegiatan produksi dan penjualan
d. Perintisan jaringan pemasaran
3) Pasca program

a. Evaluasi program dan penyusunan rencana tindak lanjut
b. Pembuatan laporan akhir




I. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA

1. Ketua Pelaksana Kegiatan
1.1. Nama : Fikri Himdan Kuniawan
NIM :
Program Keahlian : Analisis Kimia
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Alamat :Ciasihan , pamijahan , kab.Bogor
Telepon : 085710421878
Pengalaman :
• Ketua OSIS SMP PGRI
• Ketua OSIS SMAN Cibungbulang
• Atlit kabupaten 2006 – 2008
• Juara 1 Even Organizer ( EO ) se bogor Raya
• Juara 1 lomba Pidato SMA
• Peserta Seminar Kepemimpinan di Bogor
• Kursus Bahasa Inggris
2. Anggota pelaksana
2.1. Nama : Agung Fikrian Nugraha
NIM : J3L109037
Program Keahlian : Analisis Kimia
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Alamat : Jl Lodaya 2 wisma arjuna 7, Babakan. Bogor Telepon : 085697191869
Pengalaman :
• Anggota BEM-J Departemen Biro HRD 2009-2010
• Panitia Sensus Mahasiswa Diploma IPB
• Ketua Pelaksana Maulid Nabi SMAN 36 Jakarta 2007
• Ketua Pelaksana Upgrading BEM-J 2010
• Ketua Pelaksana LDKS SMAN 36 Jakarta 2008
• Panitia Pentas Seni SMAN 36 Jakarta 2008
• Peserta MPKMB Diploma IPB 2009
2.2. Nama : Vibianti Dwi Pratiwi
NIM : J3L109109
Program Keahlian : Analisis Kimia
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Alamat : Delta Casabella 29 Waru
Telepon : 085730520808
Pengalaman :
• Peserta Olimpiade Matematika UWK Surabaya
• Peserta MPKMB Diploma IPB 2009
2.3. Nama : Asih Wida Prawoto
NIM : J3L109001
Program Keahlian : Analisis Kimia
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Alamat : Jl. Jamuju 7 No 226 Depok
Telepon : 081936089060
Pengalaman :
• Peserta Lomba Paduan Suara Tingkat Kota Depok
• Peserta Lomba Paduan Suara Tingkat Provinsi Jawa Barat
• Pengisi Acara Java Jazz Festival 2007 (Choir)
• Panitia Festival Budaya dan Bahasa SMA Negeri 3 Depok
• Pengisi Acara Sampoerna Foundation’s Anniversary (Choir)
• Peserta Lomba Karaoke Kompetisi Bahasa Cina FIB UI
• Peserta MPKMB Diploma IPB 2009
• Peserta ESQ Leadership Trainning
2.4. Nama : Heri Hendriyani
NIM : J3L109055
Program Keahlian : Analisis Kimia
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Alamat : Jl. Waringin Kurung Serdang Serang Banten
Telepon : 08998657939
Pengalaman :

• Peserta MPKMB Diploma IPB 2009










Organisasi





1. Ketua, bertanggung jawab antara lain:

1.1. Bertanggungjawab atas kelangsungan usaha
1.2. Mengarahkan dan memberi motivasi pada anggota
1.3. Menjalin hubungan kerja dengan mitra bisnis
1.4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan usaha

2. Keuangan, bertanggung jawab antara lain:
2.1. Mengatur arus kas masuk dan keluar
2.2. Mengatur pemberian kompensasi kepada anggota
2.3. Memberikan pertimbangan berkaitan dengan kondisi usaha, terutama mengenai keuangan
2.4. Membantu pemasaran

3. Sosialisasi, bertanggung jawab antara lain:
3.1. Mengatur hubungan baik dengan daerah sekitar
3.2. Menangani Hal-hal kemasyarakatan
3.3. Bertanggung jawab atas kelangsungan usaha

4. Anggota, Bertanggung jawab antara lain :
4.1. Bertanggung jawab atas kelangsungan usaha
4.2. Mendukung segala kegiatan usaha


J . Jadwal Kegiatan

No Keterangan Bulan
I II III IV V VI VII VIII
1 Persiapan
A. Persiapan administrasi & komunikasi
B. Pembelian peralatan
C. Penataan ruangan
2 Pelaksanaan
A. Grand opening
B. Masa promosi
C. Kegiatan operasional
3 Evaluasi
K. BIAYA
1. Persiapan PKM

Kesekretariatan
• Percetakan proposal Rp. 20.000,-
• Penggandaan proposal (15 x Rp. 5000,-) Rp. 75.000,-
• Kertas 3 Rim Rp. 90.000,-
• Tinta Printer Rp. 60.000,- +
Rp.245.000,-



Dokumentasi
• 3 rol film x Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
• Baterai Rp. 20.000,-
• Cuci cetak (3 x Rp 20.000,-) Rp. 60.000,- +

Rp. 155.000,-

2. Pelaksanaan PKM
• Trash bag 2 x Rp. 50,000,- Rp. 100.000,-
• Timbangan Rp. 600.000,-
• Buku Besar 2 x Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
• Stempel Rp. 45.000,-
• Alat tulis Rp. 30.000,-
• Palu Rp. 15.000,-
• Tembaga 8 kg/bulan @ Rp.60.000,- Rp. 480.000,-
• Paku Sampah 400kg/bulan @ Rp 1.500,- Rp. 600.000,-
• Samapah kertas 600kg/bulan @ Rp. 1.500,0 Rp. 900.000,-
• Sampah botol 800kg/bulan @ Rp. 500,- Rp. 400.000,-
• Sampah Plastik 200kg/bulan @ Rp.1.000,- Rp. 200.000,-
• Sampah Kaleng 200kg/bulan @ Rp. 1.500,- Rp. 300.000,- +

Rp.3.760.000,-
3. Penunjang PKM
• Listrik dan Air Rp. 100.000,-
• Transortasi pemasaran Rp. 200.000,-
• Survey pasar Rp. 200.000,-
• Sewa tempat pemasaran Rp. 2.500.000,- +

Rp. 3.000.000,-
Jumlah Rp. 7.160.000,-

Proyeksi Pendapatan
No Produk Frek (Kg) Harga/Kg (Rp) Pendapatan
1.
2.
3.
4.
5.
6. Sampah Tembaga
Sampah Paku
Sampah Kertas
Botol Beling
Sampah Plastik
Sampah Kaleng 8
400
600
800
200
200 65.000
2.000
2.000
1.000
1.400
1.900 520.000
800.000
1.200.000
800.000
280.000
380.000
Total Pendapatan 1 bulan
Total Pendapatan 1 Tahun 3.980.000
47.760.000

Rencana Laporan Rugi/Laba
Akhir tahun
No Keterangan Jumlah (Rp)
1.

2. Pendapatan

Pengeluaran
Pembelian Sampah Rp. 2.880.000 x 12 bulan
Sewa tempat usaha
Listrik dan Air Rp. 100.000 x 12 bulan
Transportasi Rp. 200.000 x 12 bulan
Gaji 5 orang x Rp.50.000 47.760.000


34.560.000
2.500.000
1.200.000
2.400.000
250.000
Laba Bersih Rp.6.850.000












LAMPIRAN

SURAT PERJANJIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Selanjutnya disebut pihak pertama telah bersedia bekerjasama untuk menjalankan program kewirausahaan yang diciptakan oleh pihak kedua, yaitu:
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Hal-hal yang berkaitan dengan bentuk kewirausahaan dalam bentuk bank sampah yang tercantum dalam proposal. Demikian perjanjian ini dibuat sebenar-benarnya dengan kerelaan dari kedua belah pihak.

Bogor, 24 April 2010

Pihak Pertama Pihak Kedua





Saksi-saksi:
1……………………………….

2……………………………….

3 komentar: